ALLAH YANG MEMFASILITASI SAYA




Jadi ceritanya hari minggu kemarin saya sedikit 'curhat' di Group WA Mahasiswa Bimbingan yang dibuat oleh Dosen Pembimbing I saya. 

"Assalamualaikum Prof, tabe Prof.. Saya sudah ke PN Makassar dari bulan September lalu, 2x kesana.. Yg 1 beliau tidak ada di tempat, yg ke 2 kalinya datang, beliau minta ditunjuk hakim yang lain saja yang diwawancarai, kata pegawai yang masukkan surat penelitian di ruangannya begitu. Mungkin pegawainya tidak sempat sampaikan bahwa kebetulan beliau ketua majelis hakim waktu memutus perkara merek pegadaian. Pegawainya juga takut2 mau masuk lagi untuk sampaikan ke Ketua PN nya, jadi saya disuruh balik lagi, tapi waktu itu krna sudah harus balik Gorontalo untuk persiapan operasi, jadi tidak ke PN lagi Prof. Trus Rabu kemarin saya ke PN, kata pegawainya pas keluar dari ruangannya Pak Ketua waktu antar surat penelitian saya, saya disuruh balik lagi minggu depan Prof.. 
Semoga minggu depan beliau sudah bisa ditemui.
Tapi kira2, kalau beliau menunjuk hakim lain untuk diwawancarai, bagaimana itu Prof? Tidak apa2 kalau begitu Prof? Atau harus beliau Prof?"

Saya sebenarnya sudah "pasrah", ya sudahlah kalau memang tidak bisa mewawancarai Ketua Majelis Hakim yang sekarang sudah menjadi Ketua Pengadilan Negeri Makassar, saya wawancarai Hakim Anggotanya yang sekarang sudah jadi Ketua Pengadilan Negeri Maros. Senin siang saya siang saya sudah melapor ke bagian administrasi/akademik Program Studi saya untuk dibuatkan lagi Surat Penelitian untuk Ketua Pengadilan Negeri Maros. 

Pagi ini, syukur Alhamdulillah, Allah selalu menganugrahi saya semangat yang kuat untuk tidak cepat menyerah meskipun beberapa kali "kecewa". 

Bismillah, rutinitas pagi shalat Dhuha saya jalankan sebelum berangkat, dengan doa, semoga Allah memudahkan dan melancarkan urusan saya hari ini. Terserah Allah. Mana yang terbaik menurut Allah. Bismillah..

Rute pertama saya pagi ini ke Bank, bayar SPP, baru setelah itu ke Pengadilan Negeri Makassar. Ada sekitar 15 menit saya menunggu nomor antrian saya dipanggil. Begitu nomor saya dipanggil, segera saya menuju teller, menyerahkan slip penyetoran beserta sejumlah uang untuk SPP semester ini sambil berdoa dalam hati, "Ya Allah, semoga ini SPP terakhir, AAMIIN YA ALLAH" O:) 
Mba Tellernya menghitung uang saya, kemudian segera menginput data saya sesuai yang tertera di slip penyetoran. 

Si mbanya sibuk menginput data, saya pun sibuk berdoa dalam hati, semoga ini SPP terakhir dan semoga urusan hari ini lancar. 

Tapi kemudian..

Mba Teller : Mba, sodaraan ya sama Ana Abdul Hamid?

Saya : eh? (Bingung) emhh, iyya mungkin sama nama aja mba, hehe..

Mba Teller : oh iyya mungkin ya.. Hehe.. Terima kasih mba :) (sambil menyerahkan slip bukti penyetoran untuk nasabah)

Saya pun segera berlalu dari meja teller, sambil senyum-senyum sendiri. Alhamdulillah, untung waktu buat video pake cadar :)) 

*oke lanjut* :D 

Perjalanan dari Bank tempat saya membayar ke PN Makassar yang seharusnya bisa ditempuh sekitar 30 menit, ternyata menjadi 1 jam lebih, maceeet :( 

Oke, tidak apa-apa, mungkin memang macet dan panas ini bagian yang harus dilewati, siapa tau "hadiah"nya sebentar, saya bisa mewawancarai langsung Ketua PN. Aamiin Ya Allah. 

Alhamdulillah, tiba di PN Makassar, saya langsung naik ke ruangan Ketua PN, menyerahkan Surat Penelitian saya, Putusan Perkara yang waktu itu beliau adili, daftar pertanyaan, beserta Proposal Tesis saya. 

Saya disuruh menunggu sebentar sama pegawainya. Ya, tidak apa-apa, saya tunggu :) 
Lha wong "menunggu" yang lebih beraat dari ini sudah saya lewati, apalagi disuruh menunggu 1 jam. Kecciiiiillllll :))

Alhamdulillah, ternyata tidak sampai 1 jam saya menunggu :) Pegawainya mempersilahkan saya masuk ke ruang kerja Bapak Ketua. 

Alhamdulillaaaah, ternyata Bapak Ketua orangnya baaiikk, ramah, tidak seperti bayangan saya sebelum bertemu beliau. Saya memperkenalkan diri, menceritakan tentang penelitian saya. Dan ya, beliau memang sangaat sibuk :( sambil menjawab pertanyaan-pertanyaan saya, beliau juga sambil menandatangani setumpuk surat di atas meja beliau. Mashaa Allah. Sungguh, terima kasih atas waktunya Pak. Diakhir wawancara saya, beliau bahkan sempat meminta maaf, karena belakangan memang sangaat sibuk, dan baru hari ini bisa ketemu saya. Mashaa Allah Bapak ini :) Semoga Bapak beserta keluarga selalu dalam lindungan Allah SWT O:) 

Alhamdulillah, wawancara selesai. Penelitian selesai. Alhamdulillah. 

Sekarang tinggal menyusun BAB IV, meramu semua hasil wawancara, literatur-literatur, peraturan-peraturan, dan segala data yang mendukung tesis saya. Bismillah, mudahkan Ya Allah, mudahkan.. Allahumma yassir wa laa tu'assir.

Segera saya melapor ke pembimbing saya bahwa saya sudah berhasil menemui Ketua PN Makassar. Alhamdulillah. 

Beliau sempat bertanya, "siapa yang memfasilitasi?" 
Ya, mungkin karena saya yang 'hanya' seorang mahasiswa ini, berbekal Surat Penelitian, agak susah menemui orang penting seperti bapak Ketua PN Makassar, apalagi ditengah kesibukan yang, yah.. Saya melihat sendiri kesibukan beliau tadi siang seperti apa. 

Dalam hati saya, saya menjawab, "Allah Prof., Allah yang memfasilitasi saya sehingga hari ini berhasil menemui Pak Ketua." :)

Alhamdulillah, Terima Kasih Ya Allah. I'm nothing without You O:) 






Comments

Popular posts from this blog

SEBAIT DOA UNTUK MEREKA, ISTRI-ISTRI YANG TERSAKITI.

Alhamdulillah, Semua Sudah Berlalu.

Sirup VS Orson