Cerita dari Seorang Suami yang Dikhianati: "ALLAH SELALU MENOLONG SAYA" (Part 2)
"Saat itu kami memang bertengkar hebaat. Dia pergi dari rumah dan malamnya tidak kembali." kenang Bapak Pras.
"Begitu emosi saya mulai reda, saya shalat malam. Dalam doa saya, saya memohon agar Allah menyelamatkan rumah tangga saya, Allah mengembalikan istri saya seperti sedia kala."
"Besoknya, saya coba hubungi istri saya. Saya minta maaf, apabila sebagai seorang suami saya belum sempurna di matanya, sehingga harus mencari orang lain. Saya bujuk dia agar kembali ke rumah. Begitu kami bertemu, saya berlutut di kakinya, saya ciumi lututnya.. Saya memohon maaf, saya memohon dia kembali, demi saya dan anak-anak kami.. Saya menangiis Ana, berlutut di kaki istri saya.. Saya justru semakin sayang dan takuut kehilangan dia.."
"Akhirnya kami berdua sepakat untuk memulai semuanya kembali. Saya menyita hp istri saya guna menutup aksesnya berhubungan dengan laki-laki itu.."
"Tapi Allah berkehendak lain.."
"Siang itu perasaan saya tidak enak.. Saya kemudian shalat dan berdoa.."
"Ya Allah, apabila ada yang disembunyikan istri saya, tolong tunjukkan Ya Allah.. tunjukkan Ya Allah.. Engkau Maha Mengetahui.. tunjukkan apa yang tidak saya ketahui Ya Allah.."
"Kau tahu Ana? Begitu saya selesai berdoa dan mengusap tangan ke wajah saya.. tiba-tiba ada bunyi sms, tapi itu bukan nada dering sms hp saya.. Hp istri ada sama saya dan saya nonaktifkan, lalu hp siapa itu??"
Saya mencari sumber suara ternyata di tempat tidur, saya angkat selimut, dan ternyata benar.. ada hp di sana.. istri saya membeli hp baru tanpa sepengetahuan saya??
Ada sms masuk, saya buka sms itu..
Ternyata dari laki-laki itu.. Ternyata mereka masih berhubungan.. saya baca sms itu.. isinya..
"Ma, Ayah tunggu di Hotel xxxxxxxx ya? Kangeeen.."
Lalu tiba-tiba istri saya masuk kamar, dia mengamuk melihat saya dengan hp di tangan saya.. Harusnya saya yang marah dan mengamuk, tapi saat itu saya hanya diam.. tersenyum.. Ya Allah, luar biasa kuasaMu.. saya baru saja mengusap wajah saya dan Engkau langsung mengijabah doa saya..
*****
"Saya kemudian memutuskan untuk menjalankan ibadah umrah, saya ingin berdoa di depan Ka'bah, memohon agar Allah menyelamatkan rumah tangga saya.. Pesawat belum take off, adik ipar saya menelpon, 'kak, saya mohon maaf sebelumnya, tapi sekarang saya sedang mengikuti kakak saya.. Dia naik mobil bersama laki-laki itu..'
"Saya bilang sama adik saya, 'iyya dek, nanti kabari saja saya, saya sudah mau take off ini.."
"Pesawat baru mendarat di Makassar, saya membuka hp saya dan ada sms dari adik ipar saya, 'kak, minta maaf skaali, tadi saya sudah ikuti mereka tapi tiba-tiba hujan deras, saya cuma naik motor, jadi saya berteduh dulu. Saya kehilangan jejak kak..'
Saat itu juga saya berdoa sama Allah, 'Ya Allah.. tolong redakanlah hujan di Gorontalo..' dan serangkaian doa2 lain untuk keutuhan rumah tangga saya, dan agar diberikan petunjuk.."
"Allahu Akbar.. Selang berapa menit kemudian, adik ipar saya menelpon, 'Kak Pras, kami sekeluarga mohon maaf sedalam-dalamnya.. Kami malu sebagai keluarga.. sekarang saya di kamar hotel xxxxxxxx bersama kakak saya dan laki-laki itu.. terserah kak, terserah kakak mau bagaimana.. kami maluuuuu sekaaali dengan kejadian ini.."
"Ya Allah.. saya tidak tahu harus bersyukur atau menangis.. Di sisi lain, Allah selalu mengabulkan doa saya, tepat saat itu juga, di sisi lain.. justru hal-hal yang sama sekali tidak saya inginkan.. siapa sih Na yang mau rumah tangganya seperti ini??"
"Di depan Ka'bah pun saya masih berdoa untuk keutuhan rumah tangga saya.. Saya tidak pernah berdoa agar Allah menghilangkan rasa cinta saya kepada istri saya.. tidak pernah sama sekali, apalagi berdoa agar bisa mendapat penggatinya.."
"Tapi herannya.. begitu saya pulang umrah, perasaan cinta saya pada istri saya berubah total.. hampa.. hambar.. saya bertemu keluarga besarnya, semua menyerahkan keputusan semuanya kepada saya.. Saya bertemu istri saya, saya bilang, 'Bagaimana? Kita akhiri saja? Sepertinya sudah tidak bisa diperbaiki..' tanya saya pada istri saya saat itu.
'Iya, urus saja.' Jawabnya singkat."
"Kamu tidak perlu datang, agar semuanya cepat selesai."
'Iya.' Jawabnya lagi."
(Bersambung)
Comments
Post a Comment