SEMPURNA DALAM KETIDAKSEMPURNAAN

Dulu, sebelum rumah tangga saya diterpa bad~day (badai) seorang teman pernah berkata kepada saya,
Ana, enaak skaali kalo saya jadi kau di? Suamimu punya usaha sendiri, mertuamu juga baiik skaali.. nda pernah suruhko memasak, nda pernah larangko keluar, dan sebagai dan sebagainya,,, ndaa kayak saya.. Mertuaku itu....... xxxxxxxxxx”  kebetulan teman saya itu sering bermasalah dengan mertuanya. 

Ada lagi yang pernah bilang,
“Ana cantik, suami ganteng, punya usaha sendiri yang  sukses, punya anak yang lucuu & pintar lagi, masyaa Allah.. Apalagi yang kurang Na?”  Kata-kata seperti ini sering saya dengar dari teman-teman saya yang masih single.

Nah, kira-kira.. setelah beberapa waktu kemudian mereka tau bahwa “Ana yang Bahagia”, “Ana yang hidupnya sudah sempurna” ini ternyata justru diuji dengan ujian yang paliiing beraat dalam pernikahan, masihkah sama penilaian mereka terhadap saya? Masihkah ingin bertukar tempat dengan saya kala itu? Masih sempurnakah hidup saya di mata mereka?

Saya rasa tidak 😊

*****

Dulu juga, ketika saya sedang mengalami masa-masa sulit dalam pernikahan saya, saya bertemu dengan seorang teman. Dia baru beberapa bulan menikah. Dia curhat tentang keinginannya untuk segera hamil. Dia juga banyak bercerita tentang kehidupan pernikahannya. Tidak lupa juga tentang kebaikan, pengertian, perhatian dan kelemahlembutan suaminya.

Kata saya dalam hati, “Masyaa Allah.. bahagiaanya..” 😊

Ketika itu, saya miris dengan diri saya sendiri. Saya mengasihani diri saya. Saya mengasihani pernikahan saya. Saya meratapi takdir saya. Saya menangis dalam hati, “Ya Allah.. kenapa orang lain bisa sebahagia itu sedangkan saya justru Engkau beri kesedihan seperti ini?” 

*****

Sekarang, bersyukur dengan takdir saya saat ini, sangaat sangaaat bersyukur. pun takdir saya sebelumnya, yang sempat saya tangisi dan saya pertanyakan kepada Tuhan. (nanti ada yang bilang.. “uuuuu lebaaay.. uuuuuu terlalu menDRAMAtisir.. uuuuuu Drama Queen 😄 uuu uuuuu uuuuu.. ulalaaaa Zenyum azah, zaya doakeun, zemoga ga kena drama kek zaya yaa 😜). Karena tanpa hari kemarin, tidak akan ada hari ini. Tanpa hari ini, ga akan ada namanya besok. Setelah besok, masih ada lusa. Setelah lusa masih ada besok lusa. Setelah besok lusa, masih ada besok, besok lusa 😂 hahahaa ngomong apa sih?!

*****

Hari ini, saya baru tau kalau ternyata temen saya yang kala itu sedang berbahagia, ternyata dia pun saat ini sedang dirundung masalah. Masalah apalagi yang membuat semua perempuan dalam hal ini ISTRI, menjadi galau, gundah, dan gulana kalau bukan masalah rumah tangga? 

Jadi begini, pasangan kita, entah suami atau istri kita, itu adalah pasangan hidup kita (ya iyalah apalagi namanya coba? 😅). Selain teman hidup, sehidup semati fii dunya wal akhirah (Aamiin), saling mencintai dan menyayangi, juga teman berbagi cerita, sahabat yang saling menguatkan dan menyemangati satu sama lain.. Semuaanya itu ada di pasangan kita.. 

Jadi contohnya begini, misalnya si suami lagi punya masalah keuangan.. Ada istri yang menguatkan, menyemangati, bahkan berusaha mengerti dan memahami keadaan suaminya dengan misalnya, menghemat atau mengurangi belanja bulanannya, bahkan mungkin berusaha memutar otak bagaimana agar bisa membantu suaminya menghasilkan uang. Bener ga? Bener yaaaa 😄

Atau contohnya lagi, si istri lagi ada masalah sama temennya di kantor.. 😄 Yah misalnya, istrinya ini lagi bete bangeet lah di kantor gara-gara ada 1 orang temennya yang diemin dia.. Curhatlah dia sama suaminya, “Papi.. masa tohh di kantor, Si A, bla bla bla blaa...” Nah, si suami dengan.. (apa namanya? Hikmad ya? Ya hikmad sajalah ya) Ya, si suami dengan hikmadnya mendengarkan  ocehan istrinya, sampil dipeluk, dielus-elus pula (eeaaaa 😂), setelah si istri ngoceh panjang kali lebar, baru itu peran si suami sangaat penting di sini, ditenangkanlah si istri,  dinasehatilah dia,  “iyya Mami, begitu memang kalo di dunia kerja.. tidak semua orang itu akan baik sama kita.. yang penting kitanya...... bla bla bla blaa”.. Kira-kira, ada bedanya ga kalo gitu? Ada kan? Terasa lebih ringan kan bebannya? Iyya donk 😄 Pengalaman 😂 hahahahaa.. 

Intinya, selama masalah itu datangnya bukan dari pasangan kita, insyaa Allah, semua itu TIDAK ADA APA-APANYA! Karena apa? Karena hanya pasangan kitalah yang akan selalu mendengarkan, mengerti, memahami, mendukung, menyemangati, bahkan mendoakan kita. Mendoakan masalah kita cepat selesai, mendoakan kita banyaak rezeki. 

Makanya jangan coba-coba cari masalah sama pasangan 😄 Kalau ada masalah sama pasangan, masalahnya yang diselesaikan, bukan hubungannya. ☺️ 

*****

Nah, pelajaran yang mau saya bagikan di tulisan saya kali ini adalah.. Jangan pernah membanding-bandingkan kehidupan kita dengan orang lain, karena kita tidak pernah tahu takdir kita selanjutnya itu apa. Hari ini mungkin kita sedang sedih orang lain bahagia, tapi besok atau lusa bisa jadi dibalik, kita yang berbahagia, sedangkan orang yang kemarin berbahagia, yang sebelumnya kita idam-idamkan kehidupannya itu justru sedang menangisi takdirnya, meratapi nasib, dan mungkin saja justru dia membayangkan seandainya bisa berada di posisi kita. Sama seperti kita sebelumnya. Jadi, jangan membanding-bandingkan kehidupan kita dengan orang lain, karena kadang mereka pun berandai-andai bisa berada di posisi kita.




Kehidupan kita sempurna, karena penulis skenario kehidupan kita adalah Yang Maha Sempurna. Kita sempurna dalam ketidaksempurnaan kita sebagai makhluk ciptaan Sang Maha Sempurna. 


Yang kedua adalah.. apa ya? Hahahaa.. 😄
pasangan kita adalah orang pertama yang pasti akan jadi tempat curahan hati kita, begitu pun sebaliknya. Masing-masing harus saling mengerti dan memahami. Saling menyemangati satu sama lain, dan tentunya, saling mendoakan satu sama lain. Bagi saya pribadi dan suami, kami sebisa mungkin menghindari konflik yang timbul diantara kami. Sebisa mungkin dihindari. Memang tidak mudah, tapi butuh satu pihak yang harus mengalah. Pasti akan ada adegan bujuk membujuk, maaf dan memaafkan, setelah itu pelukan deh hihii 😍
Jadi yang kedua adalaaah.. PENGERTIAN. 
Cucok yaa sama pengantar di atas? 😄 Bahwa pengertian, saling mengerti dan memahami satu sama lain itu juga memiliki peran sangaat penting dalam suatu hubungan, terlebih dalam kehidupan berumah tangga. 😊


Sekian dari saya.
Selamat Malam Jumat Suami-Istri Bahagia. Semoga Allah senantiasa menjadikan kita dan semua yang membaca tulisan saya saat ini menjadi keluarga yang rukun, harmonis, sakinah mawaddah warrahmah, bahagia dunia akhirat 😇😇😇😇😇


**pstt, pas lg ngetik ini tadi.. tiba-tiba masuk transferan dari Pak Suami 😍 Transferan ‘Malam Jumat’ katanyaa 😄 Hahaaa.. Ga ding..🙈 Dia percayaa kalo.. membahagiakan istri itu, insyaa Allah rezeki juga bahagia datang ke dia, bahagia deket2 dia, betah lama2 sama dia 😇😇 hehehee.. Semoga lancaaaaaar pertemuan besok Jumat, Sabtu, Minggu, dan Seninnya Papi, semoga Allah meridhoi semua usahata’, Aamiin Aamiin Ya Allah 😇😇😇😇😇



Comments

Popular posts from this blog

Sirup VS Orson

SEBAIT DOA UNTUK MEREKA, ISTRI-ISTRI YANG TERSAKITI.

KALEIDOSKOP 2016 (End)