"Bapak, Mama, Jangan Bercerai.."
"Sisterr, seandainyaa mama ku punya pikiran sprti kita 😔ðŸ˜"
*****
Biasanya pesan-pesan yang masuk di Inbox atau Direct Message saya itu hampir semuanya "Curahan Hati Seorang Istri", sudah pernah saya bahas di postingan saya sebelumnya.
Meskipun ini bukan kali pertama, tapi jaraaaang bangeet dapet curhatan kayak gini..
Saya mengenal Masrischa (nama samaran) di Makassar. Perempuan 20th-an yang cerdas, penuh semangat, pekerja keras, dan murah senyum. Sekitar pertengahan tahun lalu, saya membuat janji untuk ketemuan dengan Marischa. Kami sepakat bertemu di salah satu restoran makanan cepat saji yang ada di Mall Panakkukang. Sore itu Marischa ternyata tidak datang sendiri, dia bersama perempuan sebayanya, saya lupa namanya.. tapi sebut saja dia, Marline.
Setelah basa-basi, tanya kabar dan lain-lain, akhirnya masuk ke inti pembicaraan..
"Kak.. Bapakku.." dengan suara tertahan dan mata mulai berkaca-kaca.. "Bapakku, ada lagi perempuan dia temani.." seperti bom waktu yang akhirnya meledak, tangisnya juga pecah seketika.
Aahh Marischa.. Dia membawa ingatan saya ke pertangahan 2014 yang lalu, ketika Prof. Ahmadi mengundang saya ke ruangannya karena hampir 2 bulan tidak pernah masuk kampus. Tangis saya pecah seketika di hadapan beliau setelah menjelaskan alasan apa dan kenapa saya menghilang selama hampir 2 bulan dari kampus. "Suami saya menikah lagi, Prof..".
Rasanya seperti.....bendungan air yang tiba2 rusak karena air bah, seperti balon besaaar kemudian ditusuk dengan jarum. Pecah, meledak, mengalir, entah bagaimana membahasakannya.
Saya juga bingung, apa yang membuat saya akhirnya blak-blakkan tentang masalah yang sedang saya alami waktu itu di hadapan dosen saya, Guru Besar, sekaligus Pembantu Dekan I di Kampus saya.
*****
Marischa melanjutkan ceritanya..
"Ini sudah ketiga kalinya begini kak.. Saya juga nda tau mau bagaimana.. Saya cuma berdua bersaudara, sementara kakakku seperti sudah tidak peduli lagi.. bahkan dia lampiaskan di hal-hal yang negatif kak 😢 Jadi tinggal saya sendiri yang harus berjuang supaya keluarga ini tetap utuh.. Tiap hari saya liat mamakku menangis, kakakku bikin ulah, sementara bapak sama perempuan lain.. Kenapa harus saya kak? Ya Allah 😠kenapa itu orang tua nda adanya pikir perasaannya anak-anaknya?"
"Ini kak.. temanku Marline.. Dia sekarang tinggal sama-sama saya, orang tuanya sudah cerai. Orang tuanya masing-masing sudah menikah lagi, sudah punya keluarganya masing-masing. Imbasnya ke dia.. Akhirnya dia pilih untuk tidak tinggal dengan siapa-siapa, tidak dengan Mama dan keluarga barunya, tidak juga dengan Bapak dan keluarga barunya.."
Aahh.. saya tidak bisa berkata-kata. Saya tidak pernah berada di posisi mereka.
"Iyya kak, saya seperti anak yatim piatu yang tidak punya orang tua.." lanjut Marline sambil tersenyum.. Pahit.
*****
16 Mei 2017.
Lama tidak mendengar kabar dari Marischa, saya dikagetkan dengan DM nya di Instagram..
"Sisterrrr, seandainyaa mama ku punya pikiran sprti kita 😔ðŸ˜"
Ternyata, saat ini bapak sudah menyadari semua kesalahan-kesalahannya, dia ingin memperbaiki dan membangun kembali rumah tangga yang saat ini hampir hancur karena ulahnya sendiri. Tapi Allah Maha Membolak-balikkan hati manusia.. Mama Marischa tidak sudi lagi menerima kembali suaminya, katanya dia sudah terlalu sakiiit hati dengan semua perbuatan suaminya dulu.
Saya mengerti perasaan Ibu itu, karena saya pernah berada di posisinya. Siapa bilang tidak sakit? Siapa bilang mudah menerima kembali?
Tidak. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak semudah mengirim tombol "SEND" untuk pesan yang berbunyi "I LOVE YOU" untuk selingkuhan suaminya dulu. Tidak, tidak semudah itu.
Saya bilang sama Marischa, sabaaar.. minta Bapakmu juga sabar, karena mungkin ini lagi ujiannya Bapakmu.. Mamakmu mungkin butuh waktu sampai hatinya benar-benar bisa menerima kembali.. Banyakin berdoa untuk mamakmu.. Semoga Happy Ending semuanyaa..
*****
Terima kasih Marischa, Marline, untuk curhatannya, untuk kepercayaannya, juga untuk pelajarannya.. Semoga bisa menjadi pelajaran dan pertimbangan untuk para orang tua di luar sana yang saat ini sedang punya "masalah".. Inilah suara hati anak-anak yang INGIN KELUARGANYA TETAP UTUH.
Untuk Marline, si gadis kuat dan tegar, semoga Allah senantiasa menjaga dan melindungimu juga membahagiakanmu, Aamiin.
Comments
Post a Comment