Sebuah Catatan Seorang Akhwat
Berulang kali saya membaca tulisan ini, berulang kali pula saya meneteskan air mata.. Dan saya tidak pernah bosan membacanya......
Akhir 'FIQHI'
Berulang kali saya membaca tulisan ini, berulang kali pula saya meneteskan air mata.. Dan saya tidak pernah bosan membacanya......
by Azure Azalea on Wednesday, 1 December 2010 at 21:56 ·
_Sebuah catatan seorang akhwat_
“Mencintaku sepenuh hati & m’jaga kepercayaanku. Dan masih banyak hal lagi yang harus kau lalui bersamaku....bisa???”
(12 januari 2010) from: sms
Itulah pintamu ketika Q Tanya apa yang harus Q lakukan untukmu.....
Seiring berjalannya waktu,,,, benarlah, banyak hal yang akhirnya Q lalui bersamamu, dan termasuk melalui masa-masa sulit ini akhirnya.....
Tanggal 1 Oktober 2008 silam, kau mengikatku di hari raya idul fitri itu. Hari ini tepat 1 Desember 2010.... jika kau masih disini,,,, 2 tahun-2 bulan sudah semuanya berjalan......
Inbox terakhimu bi untukku :
“maaf ummi akhir ini sy nda bisa hub ki krn situasi di malaysia sgt sibuk dan untuk mengurus diriku sj agak ribet krn hrs urus ibu2 dan bapak2 yg lain.makasih banyak syg atas ucapan ulang tahun nya.you always first in my life.insyaAlloh scptnya sy bisa hub ki.pingin skalika bicara sama qt.miss u so muchhhhh..doakan ka syg spy dimudahkan urusaNKI,krn lama kelamaan makin rumit...tapi so far I can handle it well.well honey I can't talk too much coz time not available much enough.miss u so much ummi..ingatki syg jangan kemana2 dulu selain kuliah,liqo,ma ke rmh nah syg. jaga kepercayaanku ini syg. trimakasih sudah ingin menjadi pendamping hidupku.selebihnya serahkan ma DIa.wassalam."
I can't talk too much coz time not available much enough.
Selebihnya serahkan semua padanya.....
Yah..... Q serahkan semua padanya bi.....
Q belajar ikhlas menerima semua ini, keikhlasan bukan berarti melepaskanmu dengan ringan. Tapi berusaha itu mulia.... Begitukan bi????
Abi...abi.... sering skali ummi marah sm abi krena keseringan ingkar janji...
Kau selalu berkata akulah yang terakhir..... kali ini kau tidak ingkar....kau benar-benar menepatinya.... Akhirnya ku percaya juga janji itu, janji yang dulu sering ku ragukan darimu...
hhhhhhhhHmmmm........
Tau tidak bi, saya adalah wanita yang paling bangga karena sempat memilikimu, dicintai olehmu, merasa dihargai dan kau benar-benar banyak berperan dalam merubah hidupku, paradigmaku, pun mengajarku lebih tentang keluarga, impian, kesetiaan, pengorbanan, tentang kekuatan ekstra, percaya diri, sampai aku merasa diriku yang tadinya tanpa guna menjadi amat sangat berharga kau buat. Kau adalah bagian terbaik dalam sejarah hidupku bi. Meski hubungan kita salah, tapi kita sama-sama berusaha memperbaikinya.
Abi tau sejak lama sudah ingin Q akhiri semuanya, bukan karena tiada lagi cinta, tapi tentu lebih kau tau alasannya. Sampai suatu saat tnpa sengaja kau bergumam lirih, “Menyesal k sudah rubahki”, menyesal dalam alasan memperkenalkanku lebih tentang deen ini, hinnga akhirnya aq menjauh. Berbagai usaha untuk pergi darimu, mulai dari tutur terhalus, surat tak tersampaikan, sampai dengan sengaja memancing pertengkaran. Tapi tak pernah bisa, tak pernah sanggup. Aku kalah dalam rasa memiliku terhadap dirimu, aku terlalu takut berdiri tanpamu disisi. Sampai sebelum brngkt ke Malaysia, kita sempat sepakat ketika Q putuskan juga untuk angkat bicara, untuk mengakhiri hubungan kita dari mulutku ke2 kalinya, ketika sampai puncak kelelahanku dalam gelimang dosa yang terjalin, sampai hatiku benar-benar meronta mengiris. Tapi Kau berkata : “sebenarnya masih berharapk ummi kita bersabar untuk tetap bimbing k, sampai saya juga bisa sadar seperti kita. Mau jk jg jadi orang baik ummi..... MAU JK JG JD ORANG BAIK !!!!”, dan luluh juga hatiku... luluh lagi dengan air matamu, dengan pengharapan yang kau beri....
Ya Allah.... hamba tau hamba salah tapi Jika saja benar-benar ku lukai hatimu dengan keputusanku waktu itu bi, mungkin aku akan menjadi orang yang paling menyesal seumur hidup. PAAALING MENYESAL..
Mungkin Allah telah bosan, melihat diriku yang terlalu lemah, yg tk pernah tegas, mungkin Allah sudah lelah menunggu aku kembali, tapi berkali-kali takluk lagi dengan perasaan ‘tak mau kehilangan’ku...
Wajarlah... sahabat-sahabatku saja lelah berbusa-busa menasehatiku, murobbipun berkali-kali menyinggung, dan akupun sampai bertitle munafik. Semua wajar, semua salahku, semua kebodohanku. Bgaimana Allah yang begitu agungnya tidak murka.
Dan turun tanganlah Ia, diserentetan usahaku untuk melepaskan diri dari cintaku yang tak berkesudahan, takdirNya menghantam bak tsunami dalam dada, mengakhiri segala harapan, segala mimpi pelaminan luluh lantah dalam sekejap mata. Sepanjang usaha bertahan, dan benarlah, ‘jodoh itu ditanganNya’, tak bs Q paksa dengan pilihanku, tak menjamin dengan panjangnya interaksi berlangsung.
Kisah kitapun ditutup dengan nisan batu. Semua mimpi turut terkubur, tapi artimu tetaplah hidup ‘abiQ’.
Kini semua benar-benar sudah berakhir, meskipun besarnya ingnQ merajutnya kembali, semua percuma. Dan takkan pernah lagi bisa.
Disini ada sedih ketika mendengar tutur tergugu dari salah seorang sepupu abi ketika mengtakan, “Na sayang sekali ko itu Hilal dek. Mau mko itu na kawini. Sekolahnya mami itu na tunggu. Na suka sekaaaaali ko”, Disini juga ada haru ketika Mammia memeluk dengan tersedu sembari bertutur, “Sabar nak,,,, Kita mencintai Hilal, tapi Allah lebih mencintai dia. Q doakanko nak semoga dapat jodoh yang lebih baik dari Hilal, paling tidak seperti Hilal”, waktu itu hatiku berbisik lirih “AbiQ takkan pernah tergantikan, takkan ada 2nya”. Rasa haru juga ketika seorang sahabatQ berucap,"Fiqah, sebenarnya saya iri dengan kalian ber-2, mati2an kita berusaha memutuskan kalian, tp tdk prnh sukses, akhirnya Allah sendiri yang turun tangan. Betapa besar cintaNya untuk kalian, Allah tidak mau kalian ber2 berlama-lama dalam dosa. Allah ternyata benar-benar mencintai kalian berdua, mungkin kalau k’Hilal masih ada, kalian tidak akn prnh bs dipisahkan”. Ucapan itu benar-benar menguatkanku. Yang terbesar adalah dari ibu... yang selama ini aQ tk dkat denganx, kemudian memelukku erat menahan air mata, ketika tangis itu deras membanjir.... Untuk pertama kali Q rasakan ibuQ benar2 mengerti perasaanQ. Sungguh itulah yang benar2 membuatQ kuat.
Bagaimanapun jauh dari itu ada kelegaan, rasa lega mengetahui kau pergi dalam keadaan yang Subhanallah...sangat baik. Dalam keadaan tertidur setelah memimpin dzikir di bus, juga ketika k’erik mengatakan jasadmu mewangi sebelum tercampur formalin. Itu benar2 membuatku iri padamu bi. Bahkan parkiran 1 lorong full ingin menjumpai dirimu yang terakhir. Tersirat bayangan, jika saja aQ yang dipanggil, akankah sebanyak ini yang kehilangan???. Kau benar-benar seorang yang punya kiprah bersinar, kerja tangguh, mimpi-mimpi tersusun, rencana-rencana yang apik, dan jiwa yang besar di usia muda, dan kaupun menutupnya dengan indah......
Yah.. Lengkap sudahlah pengajaran yang kau berikan. Di akhiri dengan pelajaran paling utama. Pelajaran terbaik dari kehidupan. Itulah KEMATIAN.
Disanalah berkumpul segala pelajran tentang kefanaan, keikhlasan, ketegaran, kepasrahan, lapang dada, berbaik sangka, sabar, sadar bahwa hidup itu berharga, bahwa nafas ini sementara, behwa kapanpun & dalam kondisi apapun ajal itu merenggut tanpa izin, baik suka maupun tak suka, siap maupun tak siap. Dan semburat senyummu yang selalu menghias hari, pun mengajarkan aku untuk bisa tersenyum dalam keadaan paling menyakitkan sekalipun....
Iya.... abi adalah salah seorang yang paling tidak menginginkan adanya kesedihan mendalam dalam kematian sebelumnya.
Pastinya untuk kepergianmupun seperti itukan bi....???
Q jaga kepercayaan abi..... kan tetap Q jalani hidup ini, kan tetap Q jaga diriku dengan baik....
Semoga kita membersamai orang2 saleh kelak di JANNAHnya.... amin....
Teriring doa keselamatan untukmu....
Semoga amalanmu menjadi pelita, menjadi teman baik dikuburmu...
Dan ketika waktu itupun datang menghampiriku,, jemput aku yah bi.... disana... dengan senyum termanis......
Sekiranya boleh ku impikan itu.... Sungguh.... YA Allah...... Semoga FIRDAUS menjadi tempat bersua selanjutnya...... Amin..... -_-
"Dari dudukan yang terusik bayang itu...." mengakhirikan SENYUM.....
**Jika anda tidak keberatan,, mohon bacakan Al Fatihah untuk saudara saya, sahabat saya dan penasehat saya, Alm. Hilal Burhanuddin .. Semoga Alm. diampuni dosa-dosanya selama Alm. hidup, dilapangkan kuburnya, diterangi kuburnya, dibebaskan dari siksa kubur, dan dimasukkan dalam Jannah-Nya.. Amien Amien Yaa Rabbal 'Alamiin.. Al Fatihah.......................
“Mencintaku sepenuh hati & m’jaga kepercayaanku. Dan masih banyak hal lagi yang harus kau lalui bersamaku....bisa???”
(12 januari 2010) from: sms
Itulah pintamu ketika Q Tanya apa yang harus Q lakukan untukmu.....
Seiring berjalannya waktu,,,, benarlah, banyak hal yang akhirnya Q lalui bersamamu, dan termasuk melalui masa-masa sulit ini akhirnya.....
Tanggal 1 Oktober 2008 silam, kau mengikatku di hari raya idul fitri itu. Hari ini tepat 1 Desember 2010.... jika kau masih disini,,,, 2 tahun-2 bulan sudah semuanya berjalan......
Inbox terakhimu bi untukku :
“maaf ummi akhir ini sy nda bisa hub ki krn situasi di malaysia sgt sibuk dan untuk mengurus diriku sj agak ribet krn hrs urus ibu2 dan bapak2 yg lain.makasih banyak syg atas ucapan ulang tahun nya.you always first in my life.insyaAlloh scptnya sy bisa hub ki.pingin skalika bicara sama qt.miss u so muchhhhh..doakan ka syg spy dimudahkan urusaNKI,krn lama kelamaan makin rumit...tapi so far I can handle it well.well honey I can't talk too much coz time not available much enough.miss u so much ummi..ingatki syg jangan kemana2 dulu selain kuliah,liqo,ma ke rmh nah syg. jaga kepercayaanku ini syg. trimakasih sudah ingin menjadi pendamping hidupku.selebihnya serahkan ma DIa.wassalam."
I can't talk too much coz time not available much enough.
Selebihnya serahkan semua padanya.....
Yah..... Q serahkan semua padanya bi.....
Q belajar ikhlas menerima semua ini, keikhlasan bukan berarti melepaskanmu dengan ringan. Tapi berusaha itu mulia.... Begitukan bi????
Abi...abi.... sering skali ummi marah sm abi krena keseringan ingkar janji...
Kau selalu berkata akulah yang terakhir..... kali ini kau tidak ingkar....kau benar-benar menepatinya.... Akhirnya ku percaya juga janji itu, janji yang dulu sering ku ragukan darimu...
hhhhhhhhHmmmm........
Tau tidak bi, saya adalah wanita yang paling bangga karena sempat memilikimu, dicintai olehmu, merasa dihargai dan kau benar-benar banyak berperan dalam merubah hidupku, paradigmaku, pun mengajarku lebih tentang keluarga, impian, kesetiaan, pengorbanan, tentang kekuatan ekstra, percaya diri, sampai aku merasa diriku yang tadinya tanpa guna menjadi amat sangat berharga kau buat. Kau adalah bagian terbaik dalam sejarah hidupku bi. Meski hubungan kita salah, tapi kita sama-sama berusaha memperbaikinya.
Abi tau sejak lama sudah ingin Q akhiri semuanya, bukan karena tiada lagi cinta, tapi tentu lebih kau tau alasannya. Sampai suatu saat tnpa sengaja kau bergumam lirih, “Menyesal k sudah rubahki”, menyesal dalam alasan memperkenalkanku lebih tentang deen ini, hinnga akhirnya aq menjauh. Berbagai usaha untuk pergi darimu, mulai dari tutur terhalus, surat tak tersampaikan, sampai dengan sengaja memancing pertengkaran. Tapi tak pernah bisa, tak pernah sanggup. Aku kalah dalam rasa memiliku terhadap dirimu, aku terlalu takut berdiri tanpamu disisi. Sampai sebelum brngkt ke Malaysia, kita sempat sepakat ketika Q putuskan juga untuk angkat bicara, untuk mengakhiri hubungan kita dari mulutku ke2 kalinya, ketika sampai puncak kelelahanku dalam gelimang dosa yang terjalin, sampai hatiku benar-benar meronta mengiris. Tapi Kau berkata : “sebenarnya masih berharapk ummi kita bersabar untuk tetap bimbing k, sampai saya juga bisa sadar seperti kita. Mau jk jg jadi orang baik ummi..... MAU JK JG JD ORANG BAIK !!!!”, dan luluh juga hatiku... luluh lagi dengan air matamu, dengan pengharapan yang kau beri....
Ya Allah.... hamba tau hamba salah tapi Jika saja benar-benar ku lukai hatimu dengan keputusanku waktu itu bi, mungkin aku akan menjadi orang yang paling menyesal seumur hidup. PAAALING MENYESAL..
Mungkin Allah telah bosan, melihat diriku yang terlalu lemah, yg tk pernah tegas, mungkin Allah sudah lelah menunggu aku kembali, tapi berkali-kali takluk lagi dengan perasaan ‘tak mau kehilangan’ku...
Wajarlah... sahabat-sahabatku saja lelah berbusa-busa menasehatiku, murobbipun berkali-kali menyinggung, dan akupun sampai bertitle munafik. Semua wajar, semua salahku, semua kebodohanku. Bgaimana Allah yang begitu agungnya tidak murka.
Dan turun tanganlah Ia, diserentetan usahaku untuk melepaskan diri dari cintaku yang tak berkesudahan, takdirNya menghantam bak tsunami dalam dada, mengakhiri segala harapan, segala mimpi pelaminan luluh lantah dalam sekejap mata. Sepanjang usaha bertahan, dan benarlah, ‘jodoh itu ditanganNya’, tak bs Q paksa dengan pilihanku, tak menjamin dengan panjangnya interaksi berlangsung.
Kisah kitapun ditutup dengan nisan batu. Semua mimpi turut terkubur, tapi artimu tetaplah hidup ‘abiQ’.
Kini semua benar-benar sudah berakhir, meskipun besarnya ingnQ merajutnya kembali, semua percuma. Dan takkan pernah lagi bisa.
Disini ada sedih ketika mendengar tutur tergugu dari salah seorang sepupu abi ketika mengtakan, “Na sayang sekali ko itu Hilal dek. Mau mko itu na kawini. Sekolahnya mami itu na tunggu. Na suka sekaaaaali ko”, Disini juga ada haru ketika Mammia memeluk dengan tersedu sembari bertutur, “Sabar nak,,,, Kita mencintai Hilal, tapi Allah lebih mencintai dia. Q doakanko nak semoga dapat jodoh yang lebih baik dari Hilal, paling tidak seperti Hilal”, waktu itu hatiku berbisik lirih “AbiQ takkan pernah tergantikan, takkan ada 2nya”. Rasa haru juga ketika seorang sahabatQ berucap,"Fiqah, sebenarnya saya iri dengan kalian ber-2, mati2an kita berusaha memutuskan kalian, tp tdk prnh sukses, akhirnya Allah sendiri yang turun tangan. Betapa besar cintaNya untuk kalian, Allah tidak mau kalian ber2 berlama-lama dalam dosa. Allah ternyata benar-benar mencintai kalian berdua, mungkin kalau k’Hilal masih ada, kalian tidak akn prnh bs dipisahkan”. Ucapan itu benar-benar menguatkanku. Yang terbesar adalah dari ibu... yang selama ini aQ tk dkat denganx, kemudian memelukku erat menahan air mata, ketika tangis itu deras membanjir.... Untuk pertama kali Q rasakan ibuQ benar2 mengerti perasaanQ. Sungguh itulah yang benar2 membuatQ kuat.
Bagaimanapun jauh dari itu ada kelegaan, rasa lega mengetahui kau pergi dalam keadaan yang Subhanallah...sangat baik. Dalam keadaan tertidur setelah memimpin dzikir di bus, juga ketika k’erik mengatakan jasadmu mewangi sebelum tercampur formalin. Itu benar2 membuatku iri padamu bi. Bahkan parkiran 1 lorong full ingin menjumpai dirimu yang terakhir. Tersirat bayangan, jika saja aQ yang dipanggil, akankah sebanyak ini yang kehilangan???. Kau benar-benar seorang yang punya kiprah bersinar, kerja tangguh, mimpi-mimpi tersusun, rencana-rencana yang apik, dan jiwa yang besar di usia muda, dan kaupun menutupnya dengan indah......
Yah.. Lengkap sudahlah pengajaran yang kau berikan. Di akhiri dengan pelajaran paling utama. Pelajaran terbaik dari kehidupan. Itulah KEMATIAN.
Disanalah berkumpul segala pelajran tentang kefanaan, keikhlasan, ketegaran, kepasrahan, lapang dada, berbaik sangka, sabar, sadar bahwa hidup itu berharga, bahwa nafas ini sementara, behwa kapanpun & dalam kondisi apapun ajal itu merenggut tanpa izin, baik suka maupun tak suka, siap maupun tak siap. Dan semburat senyummu yang selalu menghias hari, pun mengajarkan aku untuk bisa tersenyum dalam keadaan paling menyakitkan sekalipun....
Iya.... abi adalah salah seorang yang paling tidak menginginkan adanya kesedihan mendalam dalam kematian sebelumnya.
Pastinya untuk kepergianmupun seperti itukan bi....???
Q jaga kepercayaan abi..... kan tetap Q jalani hidup ini, kan tetap Q jaga diriku dengan baik....
Semoga kita membersamai orang2 saleh kelak di JANNAHnya.... amin....
Teriring doa keselamatan untukmu....
Semoga amalanmu menjadi pelita, menjadi teman baik dikuburmu...
Dan ketika waktu itupun datang menghampiriku,, jemput aku yah bi.... disana... dengan senyum termanis......
Sekiranya boleh ku impikan itu.... Sungguh.... YA Allah...... Semoga FIRDAUS menjadi tempat bersua selanjutnya...... Amin..... -_-
"Dari dudukan yang terusik bayang itu...." mengakhirikan SENYUM.....
**Jika anda tidak keberatan,, mohon bacakan Al Fatihah untuk saudara saya, sahabat saya dan penasehat saya, Alm. Hilal Burhanuddin .. Semoga Alm. diampuni dosa-dosanya selama Alm. hidup, dilapangkan kuburnya, diterangi kuburnya, dibebaskan dari siksa kubur, dan dimasukkan dalam Jannah-Nya.. Amien Amien Yaa Rabbal 'Alamiin.. Al Fatihah.......................
Comments
Post a Comment